• Puisi
  • TV Online
  • Radio online
  • Live score Bola
  • Film
  • Games
  • Tukar Link
  •  joyodrono
    Diberdayakan oleh Blogger.

    Soekarno dan penjajahan Jepang

    Soekarno dan Penjajahan Jepang 1 | joyodrono mabung
    Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak
    memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan"
    keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan
    Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.

    Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus
    memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain
    dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk
    Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hookokai, Pusat Tenaga
    Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar
    Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif.
    Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang
    untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah
    tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.

    Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi
    kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang
    sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.

    Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan
    Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan
    naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke
    Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.

    Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia
    yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima
    langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna
    Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat
    pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh
    Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia
    diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di
    Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia
    adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.

    Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat
    Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus
    romusha.

    happy blogging
    Gambar Pahlawan Download Disini
    Di tulis Oleh :


    Translate to : by

    postingan ini berkategori PAHLAWAN dengan judul Soekarno dan penjajahan Jepang . Jangan lupa menyertakan URL https://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2011/03/soekarno-dan-penjajahan-jepang.html . Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!

    Belum ada komentar untuk " Soekarno dan penjajahan Jepang "

    On Facebook

    Pengikut

    On Twitter

    News Google