Empat tahun sudah saya menempati desa kecil di lereng Gunung ringgit,tepatnya di desa Sawaran kulon-kec.Kedungjajang-Kab.Lumajang sekitar 7km dari Jl.Raya Klakah .Mayoritas
penghidupan masyarakatnya tergantung dari kerja di perkebunan PT.AGRY HALBA Gunung ringgit yang mempekerjakan sebagian besar penduduk sekitar di perkebunan,mulai dari Penyadap Getah Karethingga ke pengolahan Latex mentahnya.
waktu empat tahun bagi saya sudah cukup bisa mengenal dan memahami karakter masyarakatnya,
mereka semua adalah pekerja keras di perkebunan tersebut.mereka harus berangkat dini hari
disaat orang sedang nyenyak-nyenyaknya tidur (02 malam) menuju tempat kerjanya yang lumayan cukup
membuat capek bagi yang tidak terbiasa,hingga matahari menyengat mereka baru kembali (11 siang).
itulah rutinitas yang mereka lakukan demi kelangsungan hidup keluarganya,dan saya sendiripun
juga merupakan bagian dari penghidupan mereka.hanya beberapa keluarga saja yang terlihat kehidupannya
lebih baik dan tercukupi yaitu mereka yang mempunyai predikat sedikit bagus pada perusahaan.
sembilan puluh persen status ekonomi warga masih di bawah setandar.mungkin pembaca bertanya;
Kenapa mereka tetap bertahan?....dari keterangan kebanyakan orang dan pengamatan yang saya lakukan ada 2 alasan yang membuat mereka bertahan:
1.Terpaksa bertahan karena menurutnya umur sudah terlalu tua dan yang mereka bisa hanya jadi
penyadap getah karet,karena tidak mempunyai keahlian lain selain itu.memang kalau saya amati
umur 40-50th masih banyak yang menjadi penyadap di perusahaan ini.
2.Tidak ada nilai lebih dari gaji yang di terima.terbiasa dengan lagunya bang rhoma irama
"Gali lobang tutup lobang pinjam beras bayar uang habis gajian habislah uang"di sinilah yang
membuat mereka tidak bisa berbuat apa.
Sementara dengan kondisi pekerja yang serba kekurangan ini,masih ada saja perlakuan beberapa
oknum pengawas dilapangan yang tega menyunat gaji para pekerja .ini sungguh tidak adil.berikanlah hak
para pekerja sesuai dengan yang di berikan dari perusahaan .ini akan terus berlanjut
apabila perusahaan tidak mengambil langkah antisipasi adanya kecurangan ini.dan selamnya pekerja akan
terbodohi oleh perlakuan ini.tidak mungkin kalau perusahaan tidak tahu hal ini.atau barangkali
sudah menjadi rahasia umum pada golongan tertentu.
Itulah nasib para buruh di PT.AGRY HALBA.semakin hari semakin terpuruk hanya karena
kecurangan dari beberapa orang yang membagikan gaji mereka.Tulisan ini saya buat berdasarkan
keterangan dari pekerja yang bercerita pada saya.
penghidupan masyarakatnya tergantung dari kerja di perkebunan PT.AGRY HALBA Gunung ringgit yang mempekerjakan sebagian besar penduduk sekitar di perkebunan,mulai dari Penyadap Getah Karethingga ke pengolahan Latex mentahnya.
waktu empat tahun bagi saya sudah cukup bisa mengenal dan memahami karakter masyarakatnya,
mereka semua adalah pekerja keras di perkebunan tersebut.mereka harus berangkat dini hari
disaat orang sedang nyenyak-nyenyaknya tidur (02 malam) menuju tempat kerjanya yang lumayan cukup
membuat capek bagi yang tidak terbiasa,hingga matahari menyengat mereka baru kembali (11 siang).
itulah rutinitas yang mereka lakukan demi kelangsungan hidup keluarganya,dan saya sendiripun
juga merupakan bagian dari penghidupan mereka.hanya beberapa keluarga saja yang terlihat kehidupannya
lebih baik dan tercukupi yaitu mereka yang mempunyai predikat sedikit bagus pada perusahaan.
sembilan puluh persen status ekonomi warga masih di bawah setandar.mungkin pembaca bertanya;
Kenapa mereka tetap bertahan?....dari keterangan kebanyakan orang dan pengamatan yang saya lakukan ada 2 alasan yang membuat mereka bertahan:
1.Terpaksa bertahan karena menurutnya umur sudah terlalu tua dan yang mereka bisa hanya jadi
penyadap getah karet,karena tidak mempunyai keahlian lain selain itu.memang kalau saya amati
umur 40-50th masih banyak yang menjadi penyadap di perusahaan ini.
2.Tidak ada nilai lebih dari gaji yang di terima.terbiasa dengan lagunya bang rhoma irama
"Gali lobang tutup lobang pinjam beras bayar uang habis gajian habislah uang"di sinilah yang
membuat mereka tidak bisa berbuat apa.
Sementara dengan kondisi pekerja yang serba kekurangan ini,masih ada saja perlakuan beberapa
oknum pengawas dilapangan yang tega menyunat gaji para pekerja .ini sungguh tidak adil.berikanlah hak
para pekerja sesuai dengan yang di berikan dari perusahaan .ini akan terus berlanjut
apabila perusahaan tidak mengambil langkah antisipasi adanya kecurangan ini.dan selamnya pekerja akan
terbodohi oleh perlakuan ini.tidak mungkin kalau perusahaan tidak tahu hal ini.atau barangkali
sudah menjadi rahasia umum pada golongan tertentu.
Itulah nasib para buruh di PT.AGRY HALBA.semakin hari semakin terpuruk hanya karena
kecurangan dari beberapa orang yang membagikan gaji mereka.Tulisan ini saya buat berdasarkan
keterangan dari pekerja yang bercerita pada saya.
postingan ini berkategori
ARTIKEL
dengan judul
Nasib Penyadap Getah PT.AGRY HALBA
. Jangan lupa menyertakan URL
http://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2011/09/nasib-penyadap-getah-ptagry-halba.html
. Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!
1 Komentar untuk " Nasib Penyadap Getah PT.AGRY HALBA "
kasihan mas, mudah mudahan anak mereka tidak seperti itu
Posting Komentar