Saat itu belum begitu siang,tapi udara begitu menyengat. Juanx terlihat mengangguk-angguk saat keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Nganjuk . Hari ini dia di bebaskan dari status narapidana setelah enam tahun merasakan hidup di dalam tahanan. Sengaja Juanx tidak memberi kabar pada istrinya Santi kalau hari ini dirinya bebas,hanya karena tidak ingin merepotkan istrinya yang mengasuh anaknya yang masih kecil semenjak di tinggalkannya dalam Tahanan.
Gambaran dalam benak Juanx setelah menerima surat bebas adalah menuju tempat kelahirannya, dan memberi surprise pada istri yang di cintainya.Imaginasi scenario dalam pikirannya menggambarkan Santi kaget melihat kepulangannya.Kemudian merangkul dan memeluknya erat-erat karena beban rindunya. Juanx juga memeluk erat dan menciumi Fathir,anak lelakinya yang umurnya baru menginjak enam tahun dengan penuh rasa rindu,Itulah rencananya ketika bebas.
“Jika bebas aku akan memulai hidup dengan jalan yang baru. Jalan yang benar,bukan jalan yang celaka,” Itu yang di ucapkan Juanx saat Santi menjenguk dirinya dalam lempaga pemasyarakatan.
Ketika Juanx sedang melewati Gapura pintu lembaga pemasyarakatan, Juanx disalami kenceng oleh Pak Joyo, sipir yang selalu memberikan masukan-masukan yang positip pada dirinya.
“Selamat ya Mas. Jamgan sampai kangen kembali ke sini lagi.”Juanx tersenyum mendengar kalimat Pak Joyo. Memang tidak sedikit narapidana yang keluar masuk Tahanan karena tindakan criminal pencurian.
Happy Bloging
Gambaran dalam benak Juanx setelah menerima surat bebas adalah menuju tempat kelahirannya, dan memberi surprise pada istri yang di cintainya.Imaginasi scenario dalam pikirannya menggambarkan Santi kaget melihat kepulangannya.Kemudian merangkul dan memeluknya erat-erat karena beban rindunya. Juanx juga memeluk erat dan menciumi Fathir,anak lelakinya yang umurnya baru menginjak enam tahun dengan penuh rasa rindu,Itulah rencananya ketika bebas.
“Jika bebas aku akan memulai hidup dengan jalan yang baru. Jalan yang benar,bukan jalan yang celaka,” Itu yang di ucapkan Juanx saat Santi menjenguk dirinya dalam lempaga pemasyarakatan.
Dan
Santipun hanya bisa menangis terisak. Bagi Santi, Janji suaminya yang tidak
akan kembali menjadi pencuri sudah cukup membuatnya hatinya tenang. Keinginan Santi
mengajak suaminya bekerja secara halal memang selalu di harapkan dari jauh
sebelum Juanx masuk Tahanan.
“Mas…aku
slalu berdoa secepat mungkin Mas Juanx bisa bebas. Kita sama-sama, memulai
hidup dengan jalan yang baru.”Bel jam besuk di Lembaga pemasyarakatan
membatasi pertemuan mereka.Dengan senyuman Juanx melepas genggaman tangan
Santi.“Santi .!.., tidak lama lagi aku bebas,” hati
Juanx berdetak keras.
*
Ketika Juanx sedang melewati Gapura pintu lembaga pemasyarakatan, Juanx disalami kenceng oleh Pak Joyo, sipir yang selalu memberikan masukan-masukan yang positip pada dirinya.
“Selamat ya Mas. Jamgan sampai kangen kembali ke sini lagi.”Juanx tersenyum mendengar kalimat Pak Joyo. Memang tidak sedikit narapidana yang keluar masuk Tahanan karena tindakan criminal pencurian.
“Nggih
Pak, Insya Allah. Nyuwun pangestu,” Ujar Juanx dengan bahasa jawanya.Keluar
dari Pintu gerbang Juanx memperhatikan dan mencari Bis yang menuju ke Terminal
Kediri.Rencananya dari terminal langsung oper Bis yang menuju tanah
kelahirannya di Blitar. Tapi baru saja mau memanggil bis tiba - tiba ,
“Mas Juanx…Mas Juanx,” Teriak kumpulan anak remaja yang
memanggilnya. Juanx tidak lupa dengan mereka, dulunya mereka semua adalah anak
buahnya semasa dirinya menjadi Ketua komplotan Genk Motor .“Gimana kabarnya
,semua baik-baik kan?” Tanya Juanx sambil menyalami mereka satu persatu. Semuanya
tersenyum menyalami bekas pimpinannya itu.
“Semua
anggota kita baik mas,kita mendengar hari ini mas Juanx bebas.Jadi kami
ditugaskan menjemput Mas Juanx.Dan kita juga sudah mempersiapkan pesta
penyembutannya,sedangkan si Doggy juga sudah memesan villa khusus buat acara
pesta mas..”. Cerita Misbach sembari mengajak Juanx masuk dalam mobil avanza
yang sudah menunggu. Juanx hanya tersenyum mendengar ceritanya Misbach. Tapi
hatinya terketuk,ternyata selama ini mereka masih menghormati dirinya.” Apa mereka
semua masih bergelut di Dunia hitam?...yang jelas Aku akan mengatakan pada
mereka kalau aku sudah Tobat”.pertanyaan dalm benaknya.
Avanza
putih melaju kencang meninggalkan Lembaga pemasyarakatan,menuju ke utara
jalanan yang di hiasai Suasana pegunungan yang terkenal membuat miris hati bagi
yang
melewatinya.Iwan
dan Misbach tidak bercerita banyak tentang situasi daerah yang di tujunya.”Nanti
Iwan yang cerita semuanya,yang jelas kita tidak lagi jambret juga jadi geng
motor,resikonya berat.”ujar Misbach.Juanx terlihat senang mendengarnya,kalau
teman-temannya juga sudah menemukan jalan yang baru dan terang.cuma saja Juanx
masih belum bisa mengerti apa yang di jalani Misbach dan Iwan sekarang.Sepertinya
masih di rahasiakan.Sampailah avanza putih di depan sebuah villa di pinggiran
sebuah bukit yang indah sekali pemandangannya,Villa itu tidak begitu besar
tetapi memiliki bentuk arsitek yang yang bagus sekali.Didepan Villa terlihat
Bejo,Amir,berikut enam cewek ABG yang sengaja menyambut kedatangan Juanx,mantan
ketua Gank motor yang tidak segan juga menjadi pembunuh bayaran jika memang ada
yang membutuhkan.
“Selamat
dating Mas Juanx. Kami menunggu kehadirannya,” Amir mengawali ucapann sambil
merangkul Juanx masuk ke dalam villa. Juanx dipersilahkan menempati sofa yang
istimewa,Kemudian Amir memberikan isyarat pada ke Enam Cewek ABG menuangkan
berbagai minuman kepada Juanx.Amir juga member isyarat kepada seorang temannya
untuk mengambilkan sebuah koper.Kemudian Koper itu di buka di depan Juanx,yang
berisikan bendelan uang ratusan yang masih bersegelkan Bank Indonesia “Ini
bagian Mas Juanx yang dulu,sengaja kami menyiapkannya sewaktu-waktu Mas Juanx
bebas kami menyerahkannya”.
Iwan
kemudian bercerita,kalau sebagian uangnya di putarkan untuk bisnis.Bisnisnya
yaitu menjual Narkotika dan obat terlarang,menurut Iwan bisnis ini cepat
menguntungkan bahkan sudah berkembang pada usaha Prostitusi dan perjudian . “
Kalau Mas Juanx mau,Silahkan mas yang memimpin kami.sedangkan saya cukup
sebagai wakilnya.selain uang yang ada di koper ini,kami juga akan memberikan
uang jasa,karena di pengadilan dulu Mas berani mengakuinya sendiri tanpa
melibatkan kami”.
Banyak
sekali cerita Iwan yang berhubungan dengan organisasi yang di jalankan
sekarang.menurutnya sindikat ini sulit untuk di jangkau,karena rapi dalam
operasinya.Bahkan Iwan juga menyebut salah satu nama aparat yang masuk dan
terlibat dalam jaringannya.Namun Juanx hanya gelengkan kepala.Dia juga tidak
mau menerima uang itu,karena dalam hatinya sudah berjanji pada istri
tercintanya untuk bertobat.Dia juga mengajak Iwan dan komplotannya untuk
sama-sama bertobat.
“
Kita sudah terlalu lama merugikan masyarakat,jangan di tambah lagi.Tapi jika
memang itu pilihan kalian,yah…silahkan.yang pasti aku sudah niat,aku mau pulang
ke desaku,biarpun sebagai tuakng las bagiku itu mungkin lebih baik,atau bahkan
menjadi petani.Aku ingin ketenangan,kedamaian bukan kesenangan “.Iwan hanya
tersenyum sinis.Berkatalah ia “ mau tidak mau Mas Juanx harus bergabung
denganku ! Karena aku sudah cerita semuanya tentang sindikat ini dengan
sampean,aku tidak mau rahasia ini bocor.Keputusannya adalah harus mau ,jika
tidak….Pistol ini akan pecahkan kepalamu !” dengan secepatnya Iwan merogoh
pistol dan menodongkan tepat di kepala Juanx.
Tekad
Juanx sudah bulat,tidak sedikitpun dia miris di todong pistol.Iwan menarik
pelatuk pistolnya,bersamaan dengan meletusnya pistol ,Cewek ABG yang tadi
menuangkan minuman menendang tangan Iwan.Dan dari luar villa terdengar
megaphone yang ternyata tempat itu sudah di kepung polisi.Nampaknya Iwan
berikut anak buahnya berusaha melawan,pistol yang terlepas dari tangannya di
raihnya kembali.dengan spontan dia tembakkan ke dada Juanx.Juanxpun tersungkur
bersimbah darah.
Pihak
polisi yang mengetahui langsung menembak Iwan yang berusaha lari,dan tewas
seketika itu juga.tembak menembak berakhir setelah Sindikat Iwan tersisa satu orang
dan menyatakan menyerah.Komandan polisi memerintahkan anak buahya untuk
memeriksa semua korban baku tembak.” Lapor Pak !,diantara korban masih ada yang
bernafas,” ucapnya.” Segera bawa ke rumah sakit !” jawab komandan .Kemudian
anggota polisi lain membopong korban yang masih hidup yaitu Juanx,kedalam mobil
polisi.Komandan itupun masuk satu mobil dengan Juanx.” Kamu masih ingat saya
Juanx ?...” kata Komandan ,Jaanxpun memandang Komandan itu tanpa bicara
apapun. ” Setelah kamu saya tangkap dulu,daerah sini sudah aman dari kegiatan
dan kejadian yang merugikan masyarakat.Hampir Enam tahun sudah.Tapi akhir-akhir
ini pihak kepolisian mencium adanya sindikat yang beroperasi di daerah Jombang
ini.Tekadmu bagus ,aku mendengar semua dialogmu dengan kelompoknya Iwan tadi.Terima
kasih Juanx,secara tidak langsung kamu telah membantu pihak kami.Sindikat Iwan
sudah kami incar dua bulan terakhir ini,hingga malam ini kami bisa membekuknya
“.
Satu
minggu Juanx dalam perawatan di RSUD Jombang atas luka tembak di dadanya.”
Suster,kapan saya boleh pulang ? “ Tanya Juanx pada suster yang memeriksa tensi
darahnya.” Besuk pagi sudah boleh pulang “ jawab suster.
**
“Santi
!,Bagas !,” teriak Juanx di depan pagar rumahnya.” Mas Juanx !...,kenapa nggak
ngabarin mas?..” Tanya Santi . “ Ceritanya panjang,Bagas Sini ! “sela Juanx
memotong pertanyaan Santi.Kemudian Bagas di gendong masuk rumah, di ikuti santi
yang dari tadi seperti tidak mau melepaskan
pegangan lengan Juanx.Sayup terdengar suara Radio yang mengalunkan lagu Kebesaranmu,mengiringi
indahnya suasana hati keluarga Juanx.
Happy Bloging
postingan ini berkategori
CERPEN
dengan judul
Memilih jalan Tobat
. Jangan lupa menyertakan URL
http://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2012/05/memilih-jalan-tobat.html
. Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!
Belum ada komentar untuk " Memilih jalan Tobat "
Posting Komentar