• Puisi
  • TV Online
  • Radio online
  • Live score Bola
  • Film
  • Games
  • Tukar Link
  •  joyodrono
    Diberdayakan oleh Blogger.

    Pertikaian Lampung selatan Balinuraga

    Pertikaian Lampung selatan Balinuraga
    Sejumlah tokoh adat dari Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung menyebutkan jumlah warganya yang diketahui tewas akibat bentrokan mencapai 13 orang.

    Jumlah korban tewas warga Balinuraga itu, menurut para tokoh adat di Balinuraga, Sabtu, bertambah tiga orang dari informasi dan laporan sebelumnya yang mencapai 10 orang.Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Made Sumite (49), merincikan korban tewas yang dibawa ke rumah sakit sebanyak 10 orang warga setempat.

    Namun yang telah dikremasi pada Kamis (1/11), sebanyak sembilan orang, sedangkan satu korban lagi belum dikremasi karena masih ada bagian tubuhnya yang belum diketemukan.Namun, lanjut dia, petugas di lapangan kembali menemukan tiga jasad warga Balinuraga di dalam sumur Dusun Sidorahayu, Desa Sidoreno tiga hari setelah bentrokan.

    Made menyebutkan, sesuai dengan jumlah warga yang tewas saat bentrokan mencapai 10 orang, dan sembilan di antaranya sudah dikremasi, ditambah tiga jasad lagi yang ditemukan di dalam sumur maka jumlahnya menjadi sebanyak 13 orang.Pemangku adat Desa Balinuraga, Wayan Gambar, mengakui memang ia mendapatkan informasi telah ditemukan tiga jasad korban bentrokan di dalam sumur dan kemudian korban bentrokan ini telah dibawa ke rumah sakit.

    Selain itu, menurut dia, masih banyak para keluarga korban yang melaporkan telah kehilangan kabar berita atas anggota keluarganya yang hingga kini masih belum kembali, kemungkinan mengungsi atau justru menjadi korban dalam kerusuhan itu.

    Berdasarkan keterangan tokoh adat itu, berarti jumlah korban tewas akibat bentrokan di Desa Balinuraga pada hari pertama (Minggu, 28/10) dan hari kedua (Senin, 29/10), mencapai 17 orang, yaitu korban warga Desa Balinuraga 13 orang, dan korban warga Kecamatan Kalianda sebanyak tiga orang, dan satu korban ini meninggal di rumah sakit.

    Hingga Senin (5/11), lebih dari 200 warga kembali ke Desa Balinuraga. Polisi pun berjaga-jaga dan membantu warga memenuhi kebutuhan hidup mereka.Namun tak semua warga kembali ke rumah mereka. Sebab, ratusan rumah rusak dan tak layak ditempati. Warga yang rumahnya rusak berat pun menumpang menginap di kediaman kerabat maupun tetangga.

    Selama tujuh hari, penduduk desa langsung diungsikan ke Sekolah Kepolisian Negara Kemiling Bandar Lampung. Sebab, bentrokan antarwarga berujung pada perusakan rumah terjadi di desa mereka.

    Warga desa Balinuraga minta maaf
    "Dari lubuk hati paling dalam, kami warga Lampung dari suku Bali memohon maaf sebesar-besarnya kepada suku Lampung yang berdomisili di Lampung Selatan atau domisili lainnya di Lampung," kata salah satu tokoh Warga Bali, Nyoman Sudarsono, saat membacakan pernyataan permintaan maaf itu, di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung di Bandarlampung, Ahad kemarin.

    Sehubungan dengan peristiwa tanggal 27-29 Oktober 2012 yang menimbulkan korban jiwa, korban luka-luka, dan kerugian harta benda, pihaknya secara tulus menyampaikan permohonan maaf tersebut yang disaksikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Berlian Tihang dan Sekda Kabupaten (Sekdakab) Lampung Selatan Ishak."Kami berjanji tidak akan lagi mengulangi ucapan, tindakan yang bisa menimbulkan perpecahan atau perselisihan," ujar Nyoman lagi.

    Poin permintaan maaf selanjutnya, apabila ada perbuatan, tindakan, ucapan suku Bali yang mengakibatkan perselisihan akan dijatuhkan sangsi adat berupa pengusiran dari tempat tinggal serta tak menghalanginya."Bagi pihak yang dirugikan, kami akan selesaikan secara musyawarah mufakat," kata dia lagi.Selanjutnya, warga Balinuraga bersedia hidup berdampingan dengan suku lain dimana pun berada.

    Pihak warga Bali dan Lampung yang bertikai dan terlibat bentrokan di Balinuraga/Sidoreno itu, telah menyepakati perdamaian bersama untuk dijalankan oleh kedua pihak sampai ke warganya masing-masing.Penandatanganan perdamaian itu dilakukan oleh 20 orang tokoh perwakilan masing-masing, dengan rincian 10 orang perwakilan dari suku Lampung dan 10 orang suku Bali.

    Mereka yang menandatangani perjanjian tersebut adalah wakil keluarga korban meninggal, kepala desa, dan tokoh masyarakat di sana.Namun demikian aparat tetap di minta untuk tetap siaga.

    Kesimpulan :
    Dilihat dari akar penyebabnya, kasus Lampung—dalam batas-batas tertentu— dapat dikatakan bersifat klasik. Di dalamnya melibatkan tipe konflik yang bernuansa primordial, yang mengingatkan kita pada konflik yang terjadi di Sampit, Sambas, Kalbar, dan sejumlah daerah pascareformasi. Meski sebagian kalangan melihat konflik antarkampung di Lampung ini tak terkait masalah etnisitas, mengabaikan faktor ini juga kurang tepat. Hal ini mengingat secara kasat mata pihak-pihak yang berkonflik memiliki keterkaitan kuat dengan kedua etnis yang terlibat, yakni etnis Lampung dan Bali.

    Sejak kehadirannya, etnis Bali—berbeda dengan orang Jawa—dipandang membawa persoalan tersendiri bagi sebagian masyarakat Lampung. Gugus persoalan ini mencakup ”legitimasi kehadiran” masyarakat Bali yang dipandang masih bermasalah karena menempati wilayah yang belum sepenuhnya diizinkan ataupun karena perbedaan adat kebiasaan dan agama. Kenyataan pula bahwa kedua etnis relatif hidup terpisah dalam nuansa yang eksklusif (enclave). Tidak mengherankan jika kedua etnis itu kerap masih merasa asing satu dan lainnya. Hal ini terjadi terutama di Lampung Selatan dan Lampung Utara.

    Meski secara kultural sebenarnya kedua etnis itu memiliki kearifan lokal yang dapat diandalkan untuk menciptakan kerukunan dan mencegah konflik, tetapi dalam berbagai kasus konflik terlihat bahwa kearifan lokal itu seolah sirna.


    Demikian sobat,apa yang dapat kita ambil Hikmah dari kejadian ini?...
    Jawabnya tidak ada.Hanya kerugian yang di dapat.Bagiman Norma kemanusiaan?,Dan bagaimana Pemerintah?

    Di tulis Oleh :


    Translate to : by

    postingan ini berkategori ARTIKEL dengan judul Pertikaian Lampung selatan Balinuraga . Jangan lupa menyertakan URL http://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2012/11/pertikaian-lampung-selatan-balinuraga.html . Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!

    Belum ada komentar untuk " Pertikaian Lampung selatan Balinuraga "

    On Facebook

    Pengikut

    On Twitter

    News Google