Modernisasi jaman yang penuh kesibukan sering membawa kita lupa ,dari mana kita berasal,darimana kita tumbuh.Dan yang lebih parah lagi jika orang sudah tidak mau mengenal dan selalu mengesampingkan aturan-aturan atau petuah-petuah dari orang tua kita.Akibatnya bukan lagi orangtua yang jadi panutan , malah sebaliknya orangtua yang mengikuti kita,Kalau bahasa jawanya itu sama artinya dengan “KEBO NYUSU GUDEL”.
Penjelasan Kebo,adalah kerbau ,sedangkan Gudel adalah anak dari kerbau tersebut.Ini adalah hal yang tidak baik penerapannya.yang mana sebagai Anak harus memaksakan diri supaya orangtua selalu mengikuti kehendak yang kita mau.Ironis sekali dan sangat bertentangan dengan norma adat dari golongan suku manapun.Tetapi kenapa ini banyak terjadi bahkan merata pada masa sekarang?
Penjelasan Kebo,adalah kerbau ,sedangkan Gudel adalah anak dari kerbau tersebut.Ini adalah hal yang tidak baik penerapannya.yang mana sebagai Anak harus memaksakan diri supaya orangtua selalu mengikuti kehendak yang kita mau.Ironis sekali dan sangat bertentangan dengan norma adat dari golongan suku manapun.Tetapi kenapa ini banyak terjadi bahkan merata pada masa sekarang?
Peran Dominan Anak sudah mengambil alih semua yang ada dalam penghidupan orangtua,sehingga mau tak mua dari hal yang terkecilpun orangtua harus mengikutinya.Orangtua mungkin tidak akan Protes atau berkomentar sedikitpun.Tetapi saya yakin bahwa dalam hati kecil orangtua tetap saja menyimpan sebuah pertanyaan pada dirinya sendiri “Tidak berarti lagikah hidupku kini?” . Tragis sekali jika ini benar terjadi pada orangtua kita.
Orangtua adalah merupakan Bios Komputer dalam hidup kita.Yang mana Dialah yang membuat dan mengembangkan juga menerapkan dasar hidup kita mulai dari nol,untuk kita bisa booting menjalani kehidupan selanjutnya.Selain materi yang di berikan,Jagalah perasaannya.karena orangtua yang sudah lanjut lebih sensitive dalam perasaannya.Pepatah jawa mengatakan“Mikul dhuwur ,mendhem jero”.ini memang sangatlah wajib kita terapkan.yang artinya,menjaga nama baik orangtua kita dan menutupi segala aib kejelekannya di mata Umum.
Karena aktifitas terkadang kita tidak sempat untuk berkomunikasi dengannya,bahkan memperhatikan wajahnya saja kita tidak pernah terpikir untuk melakukannya.Kasih sayang orangtua terhadap kita seperti mengalirnya darah pada urat nadi , tidak akan pernah terlepas walupun sampai tanah menutupi dan menghancurkan tulang-tulangnya.Ucapannya adalah melebihi Sabda dari seorang raja.
Percayalah,Sesekali waktu usahakan kita bisa memandang wajah orangtua kita.Perhatikan guratan diwajahnya yang tua,tatap matanya.Ingatkan diri pada masa kecil kita kembali ,teruslah memandang,masuklah kedasar hati kita,tanyakan pada diri ,Apa yang sudah kita buat padanya.Kita akan merasakan sebuah sentuhan perasaan yang dalam dari sebuah ikatan batin,antara orangtua dengan kita.saya yakin ,airmata kita akan menetes tanpa kita sadari.
Itu semua adalah bukti bahwa orangtua tidak pernah mengeluh dengan apa yang pernah kita buat dengannya,Dia selalu memberi maaf sebelum kita meminta maaf dari kesalahan yang pernah kita lakukan.tetapi sebaliknya,kita selalu lupa untuk meminta maaf padanya.Hargai dan hormatilah dia,buatlah dia merasa masih punya potensi dalam hidupnya,selagi dia masih di beri kesempatan menemani kita di dunia.
Umur manusia memang tuhan yang menentukan,tetapi sebagai manusia kita bisa pahami seberapa lama perjalanan orangtua pada batasan usia sekarang.Dan kebahagiaan bagi orangtua , jika kita selalu menjadikan yang pertama sebagai pertimbangan ,pada saat kita akan memutuskan sesuatu dalam lingkup keluarga.Dia akan merasa sangat berarti dalam sisa hidupnya.
Bersyukurlah bagi meraka yang sampai saat ini masih di temani oleh orangtua ,dan kita bisa melihat betapa sayangnya Beliau terhadap anak-anak kita.Itu adalah kebahagiaan dan Anugerah Tuhan yang tiada tara.Tersenyumlah untuknya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’”
(Al Isro’: 23)
salam
postingan ini berkategori
ARTIKEL
dengan judul
Pahamilah perasaan orangtua
. Jangan lupa menyertakan URL
http://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2011/12/pahamilah-perasaan-orangtua.html
. Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!
10 komentar untuk " Pahamilah perasaan orangtua "
orang tua bisa menjadi jembatan bagi anak-anak untuk meraih cita-cita, dengan dekat dengan orang tua kita bisa memahami dan mendengarkan apa yang sebenarnya mereka impikan bagi kita.
@terapi qolbu:makasih kan buat kunjungannya
sudah selayaknya kita berkewajiban menghormati orang tua kita..karena orang tua adalah yang memeliharan dan membesarkan kita. Salam ..
terimakasih atas artikel yang baik ini. mengingatkan kembali kebaikan orang tua yang tak akan pernah pernah bisa kita balas setimpal.
pepatah sunda tentang orang tua: "munjung ulah ka gunung, muja ulah ka sagara; munjung mah ka indung, muja mah ka bapa".
salam. indrabhatarashakti
@Rasimun Way:makasih buat senior yang dah mau berkunjung
@Anonim:sama sama gan,
makasih kunjunganya
waduh...jadi kangen dech Sob. Maklum, kami sekeluarga di rantauan yang pulang pas lebaran aja bersilaturrahmi dengan orang tua...Nice share and happy blogging!
@Iskaruji dot com:Sama sob,nih saya juga lagi di rantau.
makasih kunjungannya
pengalaman adalah guru terbaik, walau orang tua pend formal lebih rendah dari kita tapi pengalaman mereka lebih banyak jadi lebih banyak makan asam garam
@asaz:waduh maksih dan di kunjungi senior
Posting Komentar