Penundaan sex dini

Pendidikan kesehatan seksual yang efektif dapat membantu remaja untuk mengklarifikasi nilai-nilai mereka, menghindari perilaku yang berisiko dan meningkatkan keterampilan negosiasi.


Pada setiap Remaja yang menjadi aktif secara seksual melakukannya tanpa informasi yang akurat tentang kesehatan reproduksi dalam Tubuhnya.Artikel ini mungkin bisa sedikit menjadi pertimbangan untuk sobat yang masih dalam proses di lembaga pendidikan.

Kurangnya informasi yang dapat menempatkan pada risiko kehamilan yang tidak direncanakan atau penyakit menular seksual (PMS). Pendidikan kesehatan seksual dapat menjadi salah satu sarana untuk membantu kaum muda mencegah masalah ini dan meningkatkan kesehatan reproduksi di masa depan mereka.Bertanya dan belajar memahami sex jangan di anggap tabu,Justru anggapan yang tabu ini bisa berakibat kesalahan fatal.Memahami disini jangan di artikan belajar cara bermain atau bergaya dalam sex,melainkan mengerti sebab dan akibat dari tindakan sex tersebut.

Berikut adalah beberapa riset yang say kumpulkan dari berbagai buku dan media :

• Meskipun 52 persen perempuan dan 77 persen anak laki-laki tahu bahwa kondom dapat melindungi terhadap PMS, hanya 4 persen dari anak perempuan dan 10 persen anak laki-laki tahu bahwa konsepsi yang paling mungkin terjadi selama pertengahan-titik siklus menstruasi wanita. Hanya 27 persen dari anak perempuan dan 32 persen dari anak laki-laki tahu itu mungkin untuk menjadi hamil selama hubungan seksual pertama, dan sekitar 15 persen anak perempuan dan laki-laki berpikir kontrasepsi oral dilindungi terhadap PMS. Siswa akan disurvei dua kali lagi, pada penyelesaian pendidikan keluarga hidup dan setahun kemudian, untuk mempelajari bagaimana program ini mempengaruhi pengetahuan, sikap dan behaviors.( Eggleston E, Jackson J, Hardee K, et al. Sexual activity and family planning: behavior, attitudes and knowledge among young adolescents in Jamaica. Paper presented at the Population Association of America annual meeting, New Orleans, May 8-11, 1996).

• Studi pada Remaja di wilayah lain telah menunjukkan kurangnya informasi yang akurat yang sama. Di India, dari 100 perempuan yang datang ke rumah sakit mencari aborsi, 80 persen tidak tahu bahwa hubungan seksual dapat menyebabkan kehamilan atau PMS, dan 90 persen tidak tahu tentang contraception.( Chhabra S. A step towards helping mothers with unwanted pregnancies. Indian Journal of Maternal and Child Health 1992;3(2):41-42).

• Sebuah studi pengetahuan remaja Rusia tentang AIDS menemukan bahwa, di antara 370 siswa SMA yang disurvei, hanya 25 persen dari anak perempuan dan 35 persen dari anak-anak tahu bahwa kondom harus digunakan hanya sekali. Tiga puluh delapan persen siswa tidak benar percaya bahwa kondom bisa dicuci dan digunakan beberapa times.( Lunin I, Hall TL, Mandel JS, et al. Adolescent sexuality in Saint Petersburg, Russia. AIDS 1995;9(Suppl 1):S53-60).

• Di Chile, di mana 948 siswa sekolah umum disurvei di Santiago masyarakat miskin, 57 persen anak laki-laki dan 59 persen anak perempuan mengatakan kondom dapat digunakan kembali . Enam puluh tujuh persen tidak tahu waktu subur atau tidak subur dari cycle menstruasi wanita.( Millan T, Valenzuela S, Vargas NA. Reproductive health in adolescent students: knowledge, attitudes and behavior in both sexes, in a community of Santiago. Revista Medica de Chile 1995;123(3): 368-75).

• Kurangnya informasi dapat menjadi salah satu alasan bahwa penggunaan remaja tentang metode kontrasepsi umumnya rendah. Di Amerika Selatan, misalnya, hanya 43 persen perempuan menikah muda, usia 15 sampai 19, yang menggunakan kontrasepsi, menurut data yang dikumpulkan oleh Biro Referensi Penduduk (PRB). Di antara perempuan yang belum menikah yang aktif secara seksual, 29 persen menggunakan alat kontrasepsi. Di Afrika Barat,hanya 5 persen remaja menikah menggunakan metode keluarga berencana, dibandingkan dengan 34 persen remaja yang belum menikah yang aktif secara seksual. Di Asia Tenggara, 36 persen menggunakan alat kontrasepsi yang menikah di usia muda, dibandingkan dengan 28 persen dari yang belum menikah.( The World's Youth 1996. Chart. Washington: Population Reference Bureau, 1996).

Dengan Lima penelitian ini saya rasa cukup untuk mengatakan bahwa terjadinya nikah usia muda,kematian saat melahirkan,hamil usia sekolah,juga Aborsi adalah karena terbatasnya pendidikan dan pengetahuan sex pada usia Remaja.Dan ini betul-betul terjadi di Indonesia.

Kita selalu malu untuk bertanya dan merasa risih atau tabu jika membahas masalah pendidikan sex. akibatnya adalah : remaja ingin mencoba menuruti apa yang dikatakan tabu karena itu tuntutan manusiawi.sebagai contoh survey dari 4 warnet yang saya datangi ,50 % pelajar dari tingkat pertama sampai tingkat atas selalu menyempatkan diri untuk membuka situs dewasa.Ini adalah bukti nyata,dari kurangnya pengertian sex bagi pendidikan dan Kesehatan.

Kesimpulannya :

Bahwa memberi pengertian sex kepada anak remaja sangatlah perlu,untuk menjelaskan sebab dan akibatnya bagi kesehatan dan pendidikannya.silahkan baca kembali Keputusan sex bagi remaja

Tip :

Sampaikanlah pengertian sex,sebagai dasar pengetahuan untuk tindak lanjut pada perkembangan biologis intern mentalnya.Sampaikan disaat sedang berkumpul bersama.Untuk predikat Ayah mungkin malu membuka topic ini,berarti Ibu yang harus mengawalinya.Dan jelaskan pada anak-anak anda yang sudah remaja tentang ini.Pentingnya penundaan sex usia muda dan pengaruhnya bagi kesehatan.Dengan begini anak-anak anda akan tahu pentingnya penundaan sex usia remaja.

Hanya itu Artikel yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.

Salam.

Di tulis Oleh :

---

Translate to : by

---

postingan ini berkategori ARTIKEL / TIP dengan judul Penundaan sex dini . Jangan lupa menyertakan URL http://joyodrono-cahmabung.blogspot.com/2011/11/penundaan-sex-dini-untuk-remaja.html . Jika ingin memposting ulang . Terima kasih!